Pendidikan Karakter Bagi Usia Dini, Pentingkah ?

By 10:19 PM , , , , ,



Pendidikan Karakter Bagi Usia Dinia. Pentingkah ? Mengapa kita harus mendidik karakter di mulai dari usia dini ? jawabannya adalah pada usia dini 0-6 tahun otak manusia berkembang dengan sangat cepat hingga 80 persen. Di usia tersebut otak menyerap informasi dengan sangat cepat,  tidak melihat baik dan buruknya. Banyak yang menyebut itu adalah masa-masa emas atau Golden Age bagi anak. Masa dimana perkembangan fisik, mental, spiritual sudah mulai terbentuk.

Pada saat inilah diharapkan peran orang tua, guru, dan masyarakat untuk membentuk karakter anak dengan memberikan suatu pendidikan karakter, menanamkan nilai-nilai moral dan lain sebagainya. Ada sebuah kata bijak menyatakan ilmu tanpa agama adalah buta sedangkan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Seorang yang kaya raya tidak akan bertindak dermawan jika tidak memiliki pendidikan karakter begitu juga guru yang tidak prihatin melihat anak jalanan yang tidak merasakan pendidikan.

Lalu bagaimanakah memulai pendidikan karakter sejak dini ? yang pertama adalah tentunya pendidikan karakter dimulai dari lingkungan keluarga. Bagi seorang anak, keluarga adalah tempat utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut Pakar Pendidikan William Bannet (dalam Megawangi, 2004) , Keluarga merupakan tempat yang paling efektif untuk menjalankan Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan sarana yang penting bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal dalam memberikan pendidikan karakter maka akan sulit untuk memperbaikinya ketika anak sudah dewasa. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah. (Latifah;2011)

 Lickona mengindentifikasi ada 10 tanda dari karakter generasi muda yang patut dicemaskan karena dapat menghancurkan bangsa dan negara yaitu :
1    1. Meningkatnya kekerasan di kalangan para remaja.
2    2.  Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk didalam pergaulan sehari-hari.
      3.  Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas.
4    4. Semakin buruknya moral.
5    5. Menurunnya semangat bekerja.
6    6. Semakin turunnya rasa hormat kepada orang tua, guru dan orang lain.
7    7. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara.
8    8. Membudidayanya ketidakjujuran.
9    9.  Adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama.

      Kalau kita lihat di Indonesia semua tanda yang diatas sudah terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa langkah untuk memperkuat komitmen untuk membentuk karakter generasi penerus menjadi semakin kuat. Terlebih lagi sekarang ini Pemerintah sudah mulai mencanangkan Pendidikan Karakter menjadi salah satu kurikulum di sekolah-sekolah Indonesia. Semoga program ini dapat kita dukung dengan sebaik-baiknya. Anda setujukan ?



You Might Also Like

0 comments